Kala hati sedang dirundung kerinduan... Pada siapakah harus kulabuhkan rasaku.
Laksana merpati putih tak bertuan, Aku bebas terbang mengangankan harapan serta mimpiku. Namun kadang aku didera kejenuhan, penindasan, kemunafikan dan kepalsuan hidup yang tak mungkin kupendam di dada. Aku ingin menepi kepesisir pantai Menikmati debur ombak nan riang, namun itu semua adalah mimpi semu yang telah dirampas oleh mereka yang “berkuasa”
Kan kubiarkan angin mengibaskan helai rambutku. Kan kutatap masa depanku ke seberang sana. Luas...Seakan tiada batas. Makin jauh kulangkahkan kaki ke samudra biru, Makin terlenalah aku merangkai impianku.
Kala kudongakkan kepala ke atas. Kulihat langit biru mengelilingiku di tengah lautan. Kadang ada perasaan takut tenggelam, Tapi awan itu selalu bercanda menghiburku. Seakan ia tak ingin aku bersedih,ataupun tersesat.
Kini sang surya menyembul dari ufuk timur. Ia tersenyum lembut, menghangatkan.
Seolah-olah menyambutku dengan penuh kedamaian. Aku dituntunnya kembali tuk berjalan Mengarungi bahtera kehidupanku ini. Namun dibelakang itu ia mulai menyusun langkah dan strategi untuk membatasi hidupku.
Kala sang surya kembali ke peraduannya, Kini bintang dan rembulan semu yg menemaniku. Cahayanya yang redup dan berkedip, begitu cantik kala di pandang mata. Aku terhanyut dalam anganku “bintang yang jauh disana masih sempat untuk menghibur mahluknya, tapi mengapa manusia lebih suka melihat orang lain menangis dibanding orang lain tertawa??mengapa manusia lebih suka mengorbankan satu orang demi kepuasaan yang semu?? mengapa manusia lebih suka menghancurkan orang lain demi mendapatkan pujian dari sekelompok manusia yang lainnya, apakah hidup memang seperti ini????
Tapi aku rasa tidak, sebab hanya sebagian manusia yang tidak punya perasaan saja yang berkelakuan seperti itu aku masih bisa melihat sebagian orang yang dengan ketulusannya
memberikan kebahagiaan dan kebebasan kepada orang lain.
Seandainya semua manusia dapat bersikap adil maka hidup ini akan terasa indah dan batas-batas manusia hanya satu yang mengaturnya…..Dan aku yakin, Ada satu dzat di sana.. . Yang maha agung, Yang maha perkasa...Menciptakan jagat raya ini, Untuk kebahagiaanku jua.
By
noval mandolo
Laksana merpati putih tak bertuan, Aku bebas terbang mengangankan harapan serta mimpiku. Namun kadang aku didera kejenuhan, penindasan, kemunafikan dan kepalsuan hidup yang tak mungkin kupendam di dada. Aku ingin menepi kepesisir pantai Menikmati debur ombak nan riang, namun itu semua adalah mimpi semu yang telah dirampas oleh mereka yang “berkuasa”
Kan kubiarkan angin mengibaskan helai rambutku. Kan kutatap masa depanku ke seberang sana. Luas...Seakan tiada batas. Makin jauh kulangkahkan kaki ke samudra biru, Makin terlenalah aku merangkai impianku.
Kala kudongakkan kepala ke atas. Kulihat langit biru mengelilingiku di tengah lautan. Kadang ada perasaan takut tenggelam, Tapi awan itu selalu bercanda menghiburku. Seakan ia tak ingin aku bersedih,ataupun tersesat.
Kini sang surya menyembul dari ufuk timur. Ia tersenyum lembut, menghangatkan.
Seolah-olah menyambutku dengan penuh kedamaian. Aku dituntunnya kembali tuk berjalan Mengarungi bahtera kehidupanku ini. Namun dibelakang itu ia mulai menyusun langkah dan strategi untuk membatasi hidupku.
Kala sang surya kembali ke peraduannya, Kini bintang dan rembulan semu yg menemaniku. Cahayanya yang redup dan berkedip, begitu cantik kala di pandang mata. Aku terhanyut dalam anganku “bintang yang jauh disana masih sempat untuk menghibur mahluknya, tapi mengapa manusia lebih suka melihat orang lain menangis dibanding orang lain tertawa??mengapa manusia lebih suka mengorbankan satu orang demi kepuasaan yang semu?? mengapa manusia lebih suka menghancurkan orang lain demi mendapatkan pujian dari sekelompok manusia yang lainnya, apakah hidup memang seperti ini????
Tapi aku rasa tidak, sebab hanya sebagian manusia yang tidak punya perasaan saja yang berkelakuan seperti itu aku masih bisa melihat sebagian orang yang dengan ketulusannya
memberikan kebahagiaan dan kebebasan kepada orang lain.
Seandainya semua manusia dapat bersikap adil maka hidup ini akan terasa indah dan batas-batas manusia hanya satu yang mengaturnya…..Dan aku yakin, Ada satu dzat di sana.. . Yang maha agung, Yang maha perkasa...Menciptakan jagat raya ini, Untuk kebahagiaanku jua.
By
noval mandolo
2 comments:
puitis bener nih :)
waduh jadi malu deh :-)
Posting Komentar
untuk acuan saya dalam mengelola content blog ini saya ucapkan terima kasih atas komentar anda